Masalah Pertanian di Indonesia
Petani itu merupakan tulang punggung rakyat, karna tanpa petani maka sumber makanan akan tiada. Bayangkan saja manusia yang kaya bahakan yang miskinpun tidak bisa hidup tanpa mengkonsumsi makanan dari petani, apa ia teknologi yang sekarang bisa menciptakan makanan sintesis tanpa proses penanaman tanaman? Jelas TIDAK.
Dua permasalahan pertanian yang ditimpa negara kita yang lagi berkembang ini :
- Permasalahan Eksternal ini dipengaruhi dari luar. contohnya :
Kecenderungan generasi pemuda di indonesia termasuk dipedesaan enggan
meneruskan usaha pertanian. Bisa kita lihat disekitar kita jumlah
mahasiswa yang mengambil jurusan pertanian menjadi minoritas
dibandingkan jurusan ekonomi, kedokteran, sosial dan lain sebagainya.
Ini menambah keprihatinan pemerintah dan seluruh warga negara, bagaimana
tidak, kebutuhan padi dan bahan pokok tiap tahun yang semakin tinggi
tetapi hasil pertanian yang semakin menurun. Tidak hanya itu, lulusan
sarjana pertanian tidak menekuni jurusannya contoh saja sarjana
pertanian banyak yang bekerja di perbankkan yang justru tidak ada
hubungannya dengan pertanian, bagaimana pertanian bisa maju. Terus siapa
yang salah? saya tidak tahu pasti apakah pemerintah atau memang
individunya, walaupun saya sendiri mahasiswa pertanian. Jika dilihat
dari pendapat saya memang antara pemerintah dan sarjana pertanian
haruslah saling terkoordinir saling bahu-membahu menjadi satu untuk
menuntaskan permasalahan yang ada ini. Beberapa hal yang saya simpulkan
dari masalah eksternal yang harus diperbaiki :
1. Membuat generasi muda tertarik untuk menekuni pendidikan dibidang pertanian.
2. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber daya Alam
3. Menjaga lingkungan agar tetap dapat di manfaatkan untuk pertanian.
4. Meningkatkan Sumber Daya Petani.
5. Sistem Irigasi yang baik dan sumber air yang bersih, karna saat ini cuaca sulit di ramalkan. - Permasalahan Internal masalah ini yang dari tahun ketahun
sampai sekarang menjadi permasalahan yang tidak kunjung juga dapat
diselesaikan. Karna cukup banyak langsung saya rangkumkan untuk
teman-teman :
1. Sulitnya petani mendapatkan pupuk dan benih unggul, jikalau ada harganya mahal.
2. Modal petani yang terbatas sehingga kebutuhan pupuk dan benih tidak tersedia.
3. Lahan petani yang sempit namun butuh biaya yang tidak murah untuk mengelolahnya.
4. Harga produk pertanian dipasar sangat murah, sempat gubis dimalang cuma seharga Rp.500 per Kgnya, gimana ga rugi petani.
5. Penanganan pasca panen dan teknologinya yang jarang dijumpai dikalangan pertanian, sehingga hasil pertanian langsung dijual dengan harga yang murah padahal jika diolah terlebih dahulu dapat meingkatkan nilai ekonomi untuk para petani.
6. Penawaran yang lemah dalam memasarkan produk hasil pertanian
Komentar
Posting Komentar